Friday, September 28, 2012
Murottal Al-Quran Anak Muhammad Thaha Al Junaid Juz 30
01 – Athaan.MP3 25-Jan-2010 07:46 2.3M
02 – Surah an-Naba.mp3 25-Jan-2010 07:58 5.0M
03 – Surah an-Naaziaat.mp3 25-Jan-2010 08:01 4.5M
04 – Surah Abasa.mp3 25-Jan-2010 08:10 3.6M
05 – Surah at-Takweer.mp3 25-Jan-2010 08:08 2.8M
06 – Surah al-Infitaar.mp3 25-Jan-2010 08:14 2.1M
07 – Surah al-Mutaffiffeen.mp3 25-Jan-2010 08:25 4.7M
08 – Surah Inshiqaaq.mp3 25-Jan-2010 08:21 2.4M
09 – Surah al-Burooj.mp3 25-Jan-2010 08:31 2.4M
10 – Surah at-Taariq.mp3 25-Jan-2010 08:30 1.4M
11 – Surah al-Alaa.mp3 25-Jan-2010 08:35 1.6M
12 – Surah al-Ghaashiyah.mp3 25-Jan-2010 08:37 2.0M
13 – Surah al-Fajr.mp3 25-Jan-2010 08:46 3.3M
14 – Surah al-Balad.mp3 25-Jan-2010 08:42 1.7M
15 – Surah ash-Shams.mp3 25-Jan-2010 08:48 1.7M
16 – Surah al-Layl.mp3 25-Jan-2010 08:50 2.0M
17 – Surah ad-Duhaa.mp3 25-Jan-2010 20:27 1.1M
18 – Surah ash-Sharh.mp3 25-Jan-2010 20:27 787K
19 – Surah at-Teen.mp3 25-Jan-2010 20:30 1.1M
20 – Surah al-Alaq.mp3 25-Jan-2010 20:32 1.8M
21 – Surah al-Qadr.mp3 25-Jan-2010 20:32 775K
22 – Surah al-Bayyinah.mp3 25-Jan-2010 20:42 2.4M
23 – Surah az-Zalzaalah.mp3 25-Jan-2010 20:34 1.0M
24 – Surah al-Aadiyaat.mp3 25-Jan-2010 20:37 1.2M
25 – Surah al-Qaariah.mp3 25-Jan-2010 20:39 1.1M
26 – Surah at-Takaathur.mp3 25-Jan-2010 20:41 899K
27 – Surah al-Asr.mp3 25-Jan-2010 20:42 496K
28 – Surah al-Humazah.mp3 25-Jan-2010 20:46 933K
29 – Surah al-Feel.mp3 25-Jan-2010 20:44 744K
30 – Surah Quraysh.mp3 25-Jan-2010 20:45 672K
31 – Surah al-Maaun.mp3 25-Jan-2010 20:47 876K
32 – Surah al-Kawthar.mp3 25-Jan-2010 20:48 426K
33 – Surah al-Kaafirun.mp3 25-Jan-2010 20:50 899K
34 – Surah an-Nasr.mp3 25-Jan-2010 20:49 561K
35 – Surah al-Masad.mp3 25-Jan-2010 20:51 641K
36 – Surah al-Ikhlaas.mp3 25-Jan-2010 20:51 376K
37 – Surah al-Falaq.mp3 25-Jan-2010 20:53 604K
38 – Surah an-Naas.mp3 25-Jan-2010 20:53 764K
Sumber : http://www.ilmoe.com/al-quran/murottal-al-quran-anak-muhammad-thaha-al-junaid-juz-30
Wednesday, September 26, 2012
Kebahagiaan Para Penghafal Al-Qur’an (2): Rumah Tangga Penghafal Al-Qur’an (2)
…masih tentang kebahagiaan para penghafal Al-Qur’an, berikut ini penggalan kisah kehidupan rumah tangga bahagia para penghafal Al-Qur’an.. Istrinya penghafal Al-Qur’an, Suaminya penghafal Al-Qur’an, seluruh anak anaknya penghafal Al-Qur’an, adakah yang lebih berbahagia dari mereka didunia ini? Gak pada pengen po?…
Kisah Pertama: Nashihat nashihat Suamiku Telah Mendorongku Untuk Menghafal AlQur’an
Seringkali pasangan yang baik menjadi faktor terpenting bagi kesuksesan dalam membangun sebuah keluarga muslim, menjaganya dari berbagai bahaya dan keburukan zaman. ‘Ubair adalah seorang istri yang banyak memiliki permasalahan dan perselisihan dengan para tetangganya. Acapkali rumahnya dipenuhi dengan berbagai problematika akibat teman temannya yang membuat gosip dan mengadu domba yang membentuk karakter dirinya. Suaminya telah memperingatkan akan bahaya teman temannya tersebut namun ia tidak mengindahkannya.
Sang suami tak putus asa atau hilang harapan. Ia senantiasa memberikan nashihat dan bimbingannya. Suatu hari sang istri mendapati suaminya tengah membaca AlQuran dengan suara yang merdu dan mendengarkan beberapa hadits lewat siaran radio. Sang istri lalu merasakan perubahan aneh dalam hidupnya. Saat itu juga ia langsung berwudhu dan berdiri untuk melaksanakan shalat. Setelah selesai shalat ia mulai menangis seolah olah ia tengah mencuci dosa dosanya. Sang suami mendekat dan menyodorkan mushaf kepadanya. Ia mulai membacanya dan ia merasakan kelapangan, ketenangan dan kenyamanan. Ia menekuni hafalan AlQuran di sebuah sekolah tahfidz. Ia meninggalkan teman temannya yang suka menggosip dan adu domba hingga akhirnya ia menjadi salah satu siswi istimewa disana.
Kisah Kedua: Seluruh Anggota Keluarga hafal AlQur’an
Di Riyadh ada sebuah keluarga yang memiliki 10 orang anak yang kesemuanya mampu menghafal AlQuran secara sempurna. Mereka menyisihkan kebanyakan waktu mereka untuk membaca, murojaah dan tafsir AlQur’an. Dialah Ummu bakr yang hidup di lingkungan ilmu nan subur. Ayahnya seorang penuntut ilmu dan senantiasa berupaya mendidik anak anaknya dengan baik. Ditempat tinggalnya ada sebuah adat bahwa wanita tidak diperkenankan menikah sebelum menghafal AlQur’an. Maka ia mampu menghafal AlQuran ketika berusia 13 tahun.
“Ayahku berkomitmen untuk tidak menikahkan kami kecuali dengan orang yang baik agama dan akhlaqnya. Ia lebih mendahulukan yang telah hafal AlQuran dari yang lain. Oleh karenanya ia menikahkanku dengan seorang pemuda shalih yang juga seorang haafidz berusia 19 tahun yang mencintai AlQur’an dan sangat perhatian untuk mengulang ulangnya. Sekiranya ada orang yang bertanya kepadanya tentang satu ayat dalam AlQur’an, di surat mana tempatnya, nomor ayat keberapa dan ttempatnya dalam AlQur’an tentu ia akan menjawabnya dengan sangat cepat.
Keluargaku terdiri dari 13 orang. 10 dari mereka termasuk aku dan suamiku telah hafal AlQur’an secara sempurna. Adapun si kecil sedang menjalani proses penyelesaian hafalannya. Lingkungan kami yang baik memudahkan proses menghafal melalui suami dan kesungguhan orang tuaku dimana keduanya sangat antusias untuk mengajarkan AlQur’an kepada anak anak sejak dini hingga salah seorang dari mereka tidak akan didaftarkan ke sebuah sekolah formal sebelum menghafal beberapa juz AlQur’an.
Semestinya semua keluarga bisa saling bahu membahu diantara mereka dan ada beberapa hal lain yang mesti diperhatikan baik baik yaitu:
1. Teladan yang baik dari kedua orang tua
2. Harus ditanamkan kecintaan terhadap AlQur’an, pengagungan serta penjelasan akan pentingnya AlQur’an
3. Menjauhkan segala yang melalaikan sekaligus yang diharamkan dari kehidupan dan lingkungan anak dari AlQur’an
4. Memotivasi mereka, sabar menghadapi mereka termasuk sabar terhadap kemalasannya yang terkadang muncul dan bersabar atas segala beban berat dan keletihan.
1. Teladan yang baik dari kedua orang tua
2. Harus ditanamkan kecintaan terhadap AlQur’an, pengagungan serta penjelasan akan pentingnya AlQur’an
3. Menjauhkan segala yang melalaikan sekaligus yang diharamkan dari kehidupan dan lingkungan anak dari AlQur’an
4. Memotivasi mereka, sabar menghadapi mereka termasuk sabar terhadap kemalasannya yang terkadang muncul dan bersabar atas segala beban berat dan keletihan.
Kisah Ketiga: Seorang Ibu yang Kesembilan Anaknya Hafal AlQur’an
Sejak awal kehidupan rumah tangganya ia bertekad untuk mendidik anak anaknya agar mencintai AlQur’an dan pelajaran ilmu ilmu syar’i. Dan sebelumnya (camkan ini para akhwat..!!) ia telah bertekad dihadapan Allah untuk menjadikan keshalihan dan ketaqwaan sebagai dasar dalam memilih seorang suami agar mendapatkan ridho Allah di dunia dan di akhirat.
“Suamiku adalah seorang hafidz dan salah satu pengajar ilmu syar’i. Ia senantiasa mendorong anak anak kami untuk menghafal AlQur’an dan mempelajari berbagai ilmu syar’i..”
“Aku berupaya mengajarkan Al-Qur’an kepada anak kami yang masih kecil sebelum ia belajar berbicara. kami senantiasa mengulang ulang kalimat tauhid dan syahadat serta ketaatan kepada Allah ditelinganya, hingga ia mampu mengucapkannya meski dengan pengucapan yang sangat lamban. Si kecil selalu mengatakan “Allah ada di langit.. Laa ilaaha illallah”. Hal ini terus berkelanjutan. Hingga saat ia mulai bisa mengucapkan kata kata, maka yang paling baik untuk diucapkan adalah AlQur’an. hampir 3 tahun hal itu berjalan hingga ia mulai menghafal juz ‘Amma. Kami berupaya mengajarkan keutamaan keutamaan pada anak anak kecil kami. Kami menumbuhkan dalam hati dan pikiran merekauntuk mengagungkan Allah sehingga mereka mampu menghafal fengan penuh semangat dan azam yang kuat dalam menghafal AlQur’an.
Suamiku sangat perhatian untuk menanamkan bibit bibit kebaikan pada anak anak kami yang masih kecil. Ia memasukkan mereka ke sekolah sekolah tahfidz diwaktu siang hari dan mengadakan forum tahfidz AlQur’an di rumah di sore hari sebab kami berupaya agar anak kami mampu mengkhatamkan AlQur’an sebelum ia mengkhatamkannya di sekolaj. Sebagaimana usaha kami agar anak telah hafal AlQur’an sebelum ia masuk ke sekolah.
Ummu ‘Abdirrohman melanjutkan,
Hasil yang paling menonjol dan buah terbaik atas perjalanan yang menakjubkan pada diri kesembilan anak itu adalah mereka “..termasuk saya sendiri telah hafal AlQur’an” jawabnya dengan penuh kegembiraan. Dari pengalaman ini saya bisa menyimpulkan bahwa :
- berkecimpung dalam sekolah tahfidz dan halaqoh AlQur’an tidak menghalangi mereka untuk belajar atau menurunkan prestasi akademiknya. bahkan hal itu adalah sarana sekaligus motivasi yang paling baik untuk meraih prestasi.
- Banyak berbaur, shopping, dan acara acara lainnya merupakan penyebab terbesar dalam menyia nyiakan waktu dan membuyarkan perhatian dan pikiran.
- Saat ini kita hidup di zaman yang penuh dengan problem dan bencana yang senantiasa mengitari kita. Dan tidak ada yang dapat meneguhkan para pemuda selain AlQur’an, menghafal dan mempelajarinya.
- kebaikan akan senantiasa ada di tengah tengah manusia, namun amat sedikit. Diantara mereka ada yang memanfaatkan kebaikan itu untuk dirinya sendiri. Maka, apabila kedua orang tua berupaya mencurahkan segala usahanya, mereka akan menuai hasil..
- Banyak berbaur, shopping, dan acara acara lainnya merupakan penyebab terbesar dalam menyia nyiakan waktu dan membuyarkan perhatian dan pikiran.
- Saat ini kita hidup di zaman yang penuh dengan problem dan bencana yang senantiasa mengitari kita. Dan tidak ada yang dapat meneguhkan para pemuda selain AlQur’an, menghafal dan mempelajarinya.
- kebaikan akan senantiasa ada di tengah tengah manusia, namun amat sedikit. Diantara mereka ada yang memanfaatkan kebaikan itu untuk dirinya sendiri. Maka, apabila kedua orang tua berupaya mencurahkan segala usahanya, mereka akan menuai hasil..
Metode Menghafal Al-Qur'an
Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiym.
Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuhu.
Alhamdulillah, Washshalatu wassalaamu 'alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi ajma'iyn. Ammaa ba'du.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, banyak hadits yang menyebutkan tentang keutamaan menghapal Al-Qur'an, dan sepantasnya di hati setiap orang yang beriman memiliki keinginan yang kuat untuk menghafalkannya, dan senantiasa memiliki kecemburuan terhadap para penghafalnya, namun kecemburuan yang kami maksud bukanlah kecemburuan negatif yang menghendaki hilangnya suatu nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada saudaranya dan kemudian nikmat tersebut beralih kepadanya, bukan itu Ikhwan dan Akhwat sekalian, akan tetapi yang kami maksud di sini adalah kecemburuan positif di mana kita pun menginginkan nikmat yang sama tanpa ada keinginan agar nikmat tersebut hilang dari saudara kita, sehingga kitapun saling berpacu bahkan saling tolong menolong dalam menggapai kebaikan tersebut.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, sebelum kami masuk ke pembahasan metode maka terlebih dahulu kami ingin melampirkan beberapa dalil tentang keutamaan menghafal Al-Qur'an, dengan harapan ini semua akan lebih memacu kita semua untuk berusaha dan terus berusaha menghafalkan Al-Qur'an tersebut tanpa ada kata menyerah hingga KETETAPAN ALLAH datang menghampiri kita semua, Insyaa Allah, Allahu Akbar...!!!
1. Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah 'Azza wa Jalla.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).
2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur'an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur'an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :"Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam kembali bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!". Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur'an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
3. Penghafal Al Qur'an akan memakai mahkota kehormatan.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: :"Penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur'an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur'an kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur'an memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)
4. Dapat membahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghapal Al Qur'an memperoleh pahala khusus.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)
5. Akan menempati tingkatan yang tinggi di Surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Sisyah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur'an. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Al Qur'an adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.
6. Penghafal Al Qur'an adalah keluarga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Ia itu ahli Qur'an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
7. Menjadi orang yang arif di surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; "Para pembaca Al Qur'an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga,"
8. Memperoleh penghormatan dari manusia.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Abu Musa Al Asya'ari Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Qur'an tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."
9. Hatinya terbebas dari siksa Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
" Dari Abdullah Bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam Baginda bersabda: " bacalah Al Qur'an kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur'an. Sesungguhanya Al Qur'an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur'an maka hendaklah ia bergembira."
10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :
"Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur'an."
11. Disayangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu Bahawa Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu 'alayhi wasallam bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur'an?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."
12. Dapat memberi syafa'at kepada keluarga.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu: "Barang siapa membaca Al Qur'an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."
13. Merupakan bekal-bekal yang terbaik.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al Qur'an.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, semoga setelah menyimak beberapa keutamaan menghafal Al Qur'an tadi antum sekalian sudah memberanikan diri untuk Bersumpah bagi diri kita masing-masing bahwa DEMI ALLAH selama kita masih diberi kesempatan dan kesehatan oleh Allah 'Azza wa Jalla, maka selama itu pula kita akan terus berupaya untuk menghafalkan kitab termulia tersebut yakni Al Qur'an meski sedikit demi sedikit.
Baiklah Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, menghafal Al Qur'an bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan keinginan yang kuat, keistiqamahan, kesabaran, dan disertai dengan UPAYA NYATA yakni mau memulai dan terus berusaha tanpa kenal lelah apalagi kata "MENYERAH", namun menghafal Al Qur'an juga bukanlah amalan yang mustahil untuk dikerjakan OLEH SIAPA PUN, sampai kepada kita yang memiliki seabrek kesibukan lainnya, namun perlu kami ingatkan sekali lagi, bahwa harus SABAR dan ISTIQAMAH...!
Bagaimana metode menghafal bagi orang-orang yang memiliki kesibukan...?
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, antum jangan berfikiran bahwa dengan metode ini antum akan menghafal Al Qur'an dalam waktu setahun atau dua tahun, tidak Ikhwan dan Akhwat sekalian, bahkan metode ini membutuhkan waktu 15 hingga 30 tahun, TERLALU LAMA...? terserah penilaian antum bagai mana, namun setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI, mungkin antum khawatir akan diwafatkan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hafalan...? Maka kami sampaikan bahwa SETIDAKNYA KITA BISA BERBAHAGIA KARENA MENINGGAL DALAM KONDISI MEMBAWA NIAT YANG MULIA YANG DIBENARKAN OLEH AMALAN YANG TENGAH KITA LAKUKAN, dan juga antum jangan berfikiran bahwa ini adalah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan tanpa kesabaran, keistiqamahan, dan tindakan nyata, sebab tanpa semua itu berarti antum hanyalah BERANGAN-ANGAN...!
Syarat yang WAJIB untuk antum penuhi sebelum melaksanakan metode ini adalah:
1. Niat karena mengharap Keridhaan Allah.
2. Mampu membaca Al Qur'an dengan tartil (tajwid yang benar), atau setidaknya antum terus berusaha untuk memperbaiki kualitas bacaan Al Qur'an antum.
Berikut adalah metode yang Alhamdulillah telah kami buktikan sendiri dalam kurun waktu yang belum genap setahun ini:
1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya.
2. Gunakan Mushaf Al Qur'an Huffadzh, yakni Al Qur'an cetakan standard international, di mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan antum dengan sebuah kebiasaan.
3. Persiapkan diri dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap antum selesai menunaikan shalat fardhu.
4. Setiap waktu tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat bagi antum maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan bagi antum, maka 'afwan karena kami hanya mampu menyarankan kepada antum PERBANYAKLAH ISTIGHFAR...!!! (Ikhwan dan Akhwan sekalian, dengan menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah dengan kesabaran dengan keistiqamahan, antum akan Menghafal seluruh Al Qur'an dalam waktu 15 tahun, dan jika antum hanya sangguf menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka antum akan menghafal seluruh Al Qur'an dalam waktu 30 tahun, sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI).
5. Jika memungkinkan, cobalah antum mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal bersama antum, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi antum, boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANTUM PASTI BISA...!!!
6. Jika antum memiliki media yang memungkinkan untuk membantu antum seperti HP, MP3/MP4 Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder & playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan) antum pada media tersebut agar antum bisa mendengarnya di setiap kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai media muraja'ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan musik.
7. Banyak-banyak berdo'a kepada Allah 'Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan untuk menghafal Al Qur'an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini.
8. Gunakan kesempatan Qiyam Al Layl sebagai waktu tambahan untuk memuraja'ah hafalan-hafalan antum.
MANAJEMEN KEGIATAN MENGHAFAL:
1. Target hafalan adalah 1 halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang sanggup untuk menghafal 1 baris setiap waktunya), atau setengah halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya), cara mencapainya:
- Ba'da Subuh mulai hafal 1 Baris / setengah baris (pilih salah satunya sesuai kesanggupan, kemudian istiqamah-lah!!!).
- Ba'da Dzhuhur tambah hafal 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Ashar tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Maghrib tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da 'Isyaa' tidak perlu tambah hafalan, khususkan waktu ini untuk memuraja'ah (mengulang-ulang) semua hafalan yang telah di hafal hari itu, jangan lupa di antara waktu shalat fardu, manfaatkanlah media yang antum miliki untuk memuraja'ah hafalan antum melalui pendengaran.
- Lakukan hal di atas selama 4 hari berturut-turut (hingga antum menyelesaikan target antum dalam sepekan yakni 1 atau setengah halaman).
2. Dalam sepekan terdiri dari 7 hari, namun dengan metode ini insyaa Allah maksimal dalam 4 hari antum telah menyelesaikan target hafalan antum untuk sepekan, berarti masih tersisa 3 hari dalam sepekan tersebut, GUNAKANLAH 3 hari tersebut untuk memuraja'ah hafalan antum pada pekan tersebut, INGAT...!!! jangan terburu-buru untuk pindah ke hafalan selanjutnya, tetaplah istiqamah dengan target antum yakni 1 atau setengah halaman setiap pekannya.
3. Dalam sebulan, terdiri dari 4 pekan, berarti dengan metode ini antum akan menghafal 2 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya), atau 1 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya). Dari sini bisa kita ketahui bahwa dengan metode ini kita bisa menghafal 2 juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya, atau 1 Juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya, sebab 1 Juz = 10 lembar Al Qur'an, Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, ini berarti dalam setahun tersebut ada waktu 2 bulan tersisa yang lagi-lagi bisa kita manfaatkan untuk KHUSUS memperlancar hafalan kita tersebut. Sekali lagi kami ingatkan, bahwa JANGAN menambah hafalan antum di waktu-waktu yang telah kita khususkan untuk muraja'ah.
KESIMPULAN DARI PENERAPAN METODE INI:
1. Jika antum menghafal 1 baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur'an dalam waktu 15 tahun, dengan kata lain "TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 2 JUZ".
2. Jika antum menghafal setengah baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur'an dalam waktu 30 tahun, dengan kata lain "TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 1 JUZ".
KELAMAAN IKHWAN DAN AKHWAT SEKALIAN...???
SEKALI LAGI... INGATLAH PESAN KAMI INI:
IKHWAN... SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI...!!!
AKHWAT... SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI...!!!
Jika suatu ketika antum futhur (lesuh semangat) dalam menggapai cita-cita mulia ini, maka ingatlah (bacalah) kembali hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam tentang keutamaan dan kemualiaan para penghafal Al Qur'an, dan ingatlah kedua ibu bapak antum yang pastinya ingin untuk dipakaikan Pakaian Kemuliaan beserta Mahkota kemuliaan di Akhirat kelak.
Semoga Allah 'Azza wa Jalla senantiasa melindungi kita dari kefuhuran, dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hambanya yang hafal Al Qur'an, mengamalkan, dan mendakwahkannya, serta mematikan kita semua dalam kondisi dada yang menyimpan Al Qur'an beserta kemuliaannya. Aamiyn Yaa Rabbal 'Aalamiyn.
Semoga bermanfaat, Salam dan do'aku untuk antum semua wahai saudara-saudariku seiman,
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAYKA
Washallallahu 'alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi ajma'iyn, wa aakhiru da'waanaa 'anilhamdulillahi Rabbil'aalamiyn.
AKHUKUM FILLAH,
-Imam Auliya-
Makassar, Rabu Masaa' 27 Syawwal 1431 H / 6 Oktober 2010 M.
Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuhu.
Alhamdulillah, Washshalatu wassalaamu 'alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi ajma'iyn. Ammaa ba'du.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, banyak hadits yang menyebutkan tentang keutamaan menghapal Al-Qur'an, dan sepantasnya di hati setiap orang yang beriman memiliki keinginan yang kuat untuk menghafalkannya, dan senantiasa memiliki kecemburuan terhadap para penghafalnya, namun kecemburuan yang kami maksud bukanlah kecemburuan negatif yang menghendaki hilangnya suatu nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada saudaranya dan kemudian nikmat tersebut beralih kepadanya, bukan itu Ikhwan dan Akhwat sekalian, akan tetapi yang kami maksud di sini adalah kecemburuan positif di mana kita pun menginginkan nikmat yang sama tanpa ada keinginan agar nikmat tersebut hilang dari saudara kita, sehingga kitapun saling berpacu bahkan saling tolong menolong dalam menggapai kebaikan tersebut.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, sebelum kami masuk ke pembahasan metode maka terlebih dahulu kami ingin melampirkan beberapa dalil tentang keutamaan menghafal Al-Qur'an, dengan harapan ini semua akan lebih memacu kita semua untuk berusaha dan terus berusaha menghafalkan Al-Qur'an tersebut tanpa ada kata menyerah hingga KETETAPAN ALLAH datang menghampiri kita semua, Insyaa Allah, Allahu Akbar...!!!
1. Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah 'Azza wa Jalla.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).
2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur'an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur'an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :"Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam kembali bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!". Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur'an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
3. Penghafal Al Qur'an akan memakai mahkota kehormatan.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: :"Penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur'an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur'an kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur'an memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)
4. Dapat membahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghapal Al Qur'an memperoleh pahala khusus.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)
5. Akan menempati tingkatan yang tinggi di Surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Sisyah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur'an. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Al Qur'an adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.
6. Penghafal Al Qur'an adalah keluarga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Ia itu ahli Qur'an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
7. Menjadi orang yang arif di surga Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; "Para pembaca Al Qur'an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga,"
8. Memperoleh penghormatan dari manusia.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam "Dari Abu Musa Al Asya'ari Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Qur'an tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."
9. Hatinya terbebas dari siksa Allah 'Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam
" Dari Abdullah Bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam Baginda bersabda: " bacalah Al Qur'an kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur'an. Sesungguhanya Al Qur'an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur'an maka hendaklah ia bergembira."
10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam :
"Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur'an."
11. Disayangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu Bahawa Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu 'alayhi wasallam bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur'an?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."
12. Dapat memberi syafa'at kepada keluarga.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu: "Barang siapa membaca Al Qur'an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."
13. Merupakan bekal-bekal yang terbaik.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam:
"Dari Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al Qur'an.
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, semoga setelah menyimak beberapa keutamaan menghafal Al Qur'an tadi antum sekalian sudah memberanikan diri untuk Bersumpah bagi diri kita masing-masing bahwa DEMI ALLAH selama kita masih diberi kesempatan dan kesehatan oleh Allah 'Azza wa Jalla, maka selama itu pula kita akan terus berupaya untuk menghafalkan kitab termulia tersebut yakni Al Qur'an meski sedikit demi sedikit.
Baiklah Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, menghafal Al Qur'an bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan keinginan yang kuat, keistiqamahan, kesabaran, dan disertai dengan UPAYA NYATA yakni mau memulai dan terus berusaha tanpa kenal lelah apalagi kata "MENYERAH", namun menghafal Al Qur'an juga bukanlah amalan yang mustahil untuk dikerjakan OLEH SIAPA PUN, sampai kepada kita yang memiliki seabrek kesibukan lainnya, namun perlu kami ingatkan sekali lagi, bahwa harus SABAR dan ISTIQAMAH...!
Bagaimana metode menghafal bagi orang-orang yang memiliki kesibukan...?
Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy'an, antum jangan berfikiran bahwa dengan metode ini antum akan menghafal Al Qur'an dalam waktu setahun atau dua tahun, tidak Ikhwan dan Akhwat sekalian, bahkan metode ini membutuhkan waktu 15 hingga 30 tahun, TERLALU LAMA...? terserah penilaian antum bagai mana, namun setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI, mungkin antum khawatir akan diwafatkan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hafalan...? Maka kami sampaikan bahwa SETIDAKNYA KITA BISA BERBAHAGIA KARENA MENINGGAL DALAM KONDISI MEMBAWA NIAT YANG MULIA YANG DIBENARKAN OLEH AMALAN YANG TENGAH KITA LAKUKAN, dan juga antum jangan berfikiran bahwa ini adalah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan tanpa kesabaran, keistiqamahan, dan tindakan nyata, sebab tanpa semua itu berarti antum hanyalah BERANGAN-ANGAN...!
Syarat yang WAJIB untuk antum penuhi sebelum melaksanakan metode ini adalah:
1. Niat karena mengharap Keridhaan Allah.
2. Mampu membaca Al Qur'an dengan tartil (tajwid yang benar), atau setidaknya antum terus berusaha untuk memperbaiki kualitas bacaan Al Qur'an antum.
Berikut adalah metode yang Alhamdulillah telah kami buktikan sendiri dalam kurun waktu yang belum genap setahun ini:
1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya.
2. Gunakan Mushaf Al Qur'an Huffadzh, yakni Al Qur'an cetakan standard international, di mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan antum dengan sebuah kebiasaan.
3. Persiapkan diri dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap antum selesai menunaikan shalat fardhu.
4. Setiap waktu tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat bagi antum maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan bagi antum, maka 'afwan karena kami hanya mampu menyarankan kepada antum PERBANYAKLAH ISTIGHFAR...!!! (Ikhwan dan Akhwan sekalian, dengan menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah dengan kesabaran dengan keistiqamahan, antum akan Menghafal seluruh Al Qur'an dalam waktu 15 tahun, dan jika antum hanya sangguf menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka antum akan menghafal seluruh Al Qur'an dalam waktu 30 tahun, sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI).
5. Jika memungkinkan, cobalah antum mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal bersama antum, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi antum, boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANTUM PASTI BISA...!!!
6. Jika antum memiliki media yang memungkinkan untuk membantu antum seperti HP, MP3/MP4 Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder & playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan) antum pada media tersebut agar antum bisa mendengarnya di setiap kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai media muraja'ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan musik.
7. Banyak-banyak berdo'a kepada Allah 'Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan untuk menghafal Al Qur'an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini.
8. Gunakan kesempatan Qiyam Al Layl sebagai waktu tambahan untuk memuraja'ah hafalan-hafalan antum.
MANAJEMEN KEGIATAN MENGHAFAL:
1. Target hafalan adalah 1 halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang sanggup untuk menghafal 1 baris setiap waktunya), atau setengah halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya), cara mencapainya:
- Ba'da Subuh mulai hafal 1 Baris / setengah baris (pilih salah satunya sesuai kesanggupan, kemudian istiqamah-lah!!!).
- Ba'da Dzhuhur tambah hafal 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Ashar tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da Maghrib tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba'da 'Isyaa' tidak perlu tambah hafalan, khususkan waktu ini untuk memuraja'ah (mengulang-ulang) semua hafalan yang telah di hafal hari itu, jangan lupa di antara waktu shalat fardu, manfaatkanlah media yang antum miliki untuk memuraja'ah hafalan antum melalui pendengaran.
- Lakukan hal di atas selama 4 hari berturut-turut (hingga antum menyelesaikan target antum dalam sepekan yakni 1 atau setengah halaman).
2. Dalam sepekan terdiri dari 7 hari, namun dengan metode ini insyaa Allah maksimal dalam 4 hari antum telah menyelesaikan target hafalan antum untuk sepekan, berarti masih tersisa 3 hari dalam sepekan tersebut, GUNAKANLAH 3 hari tersebut untuk memuraja'ah hafalan antum pada pekan tersebut, INGAT...!!! jangan terburu-buru untuk pindah ke hafalan selanjutnya, tetaplah istiqamah dengan target antum yakni 1 atau setengah halaman setiap pekannya.
3. Dalam sebulan, terdiri dari 4 pekan, berarti dengan metode ini antum akan menghafal 2 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya), atau 1 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya). Dari sini bisa kita ketahui bahwa dengan metode ini kita bisa menghafal 2 juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya, atau 1 Juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya, sebab 1 Juz = 10 lembar Al Qur'an, Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, ini berarti dalam setahun tersebut ada waktu 2 bulan tersisa yang lagi-lagi bisa kita manfaatkan untuk KHUSUS memperlancar hafalan kita tersebut. Sekali lagi kami ingatkan, bahwa JANGAN menambah hafalan antum di waktu-waktu yang telah kita khususkan untuk muraja'ah.
KESIMPULAN DARI PENERAPAN METODE INI:
1. Jika antum menghafal 1 baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur'an dalam waktu 15 tahun, dengan kata lain "TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 2 JUZ".
2. Jika antum menghafal setengah baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur'an dalam waktu 30 tahun, dengan kata lain "TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 1 JUZ".
KELAMAAN IKHWAN DAN AKHWAT SEKALIAN...???
SEKALI LAGI... INGATLAH PESAN KAMI INI:
IKHWAN... SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI...!!!
AKHWAT... SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI...!!!
Jika suatu ketika antum futhur (lesuh semangat) dalam menggapai cita-cita mulia ini, maka ingatlah (bacalah) kembali hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam tentang keutamaan dan kemualiaan para penghafal Al Qur'an, dan ingatlah kedua ibu bapak antum yang pastinya ingin untuk dipakaikan Pakaian Kemuliaan beserta Mahkota kemuliaan di Akhirat kelak.
Semoga Allah 'Azza wa Jalla senantiasa melindungi kita dari kefuhuran, dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hambanya yang hafal Al Qur'an, mengamalkan, dan mendakwahkannya, serta mematikan kita semua dalam kondisi dada yang menyimpan Al Qur'an beserta kemuliaannya. Aamiyn Yaa Rabbal 'Aalamiyn.
Semoga bermanfaat, Salam dan do'aku untuk antum semua wahai saudara-saudariku seiman,
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAYKA
Washallallahu 'alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash-haabihi ajma'iyn, wa aakhiru da'waanaa 'anilhamdulillahi Rabbil'aalamiyn.
AKHUKUM FILLAH,
-Imam Auliya-
Makassar, Rabu Masaa' 27 Syawwal 1431 H / 6 Oktober 2010 M.
Sunday, September 23, 2012
Doa Sang Penghafal al-Quran
Oleh Umar Abdullah
Siti gembira sekali karena hari itu dia dinyatakan lulus Tahfizh 30 juz al-Qur`an sekaligus tafsirnya. Ibunya, Gede Syukure, juga sangat bergembira. Mereka bersujud syukur lama sekali. Ibunya kemudian mengadakan syukuran yang sangat sederhana. Maklum mereka keluarga fakir. Ayah Siti, Pak Jihad Tekade, gugur dalam pengusiran perusahaan penambang emas dari Amerika di Kaligetih ketika Siti masih berumur dua tahun. Bu Gede belum menikah lagi. Biaya hidup dirinya kemudian ditanggung oleh adik Bu Gede yang tinggal Kalibening, kota tetangga. Untuk makan dan pakaian masih cukup walau sangat sederhana. Tapi untuk kontrakan rumah tiap bulan, nafkah dari adik Bu Gede tidak cukup, kadang malah terlambat beberapa bulan. Beruntung pemilik kontrakan, Bu Apik Uwonge, orangnya mengerti keadaan Bu Gede. Sering sewa kontrakan yang tidak bisa dibayar Bu Gede dia jadikan sedekah untuk Bu Gede. Beruntung juga Bu Gede dan Siti jarang sakit, sehingga mereka jarang keluar duit untuk biaya kesehatan.
Tapi Siti perlu pendidikan. Dulu ketika Siti usia satu setengah tahun, ayahnya membelikan sebuah Mushhaf al-Qur`an, buku Ilmu Tajwid, CD MP3 Murattal al-Qur`an, dan Satu Set Tafsir al-Qur`anul ’Azhim karya Ibnu Katsir. Waktu itu keluarga Siti masih berkecukupan. Ayahnya dulu seorang pedagang buah. Sebelum berangkat mengusir perusahaan Amerika, ayahnya berpesan kepada ibunya agar kitab-kitab tersebut diberikan ke Siti, sedang CD Murattalnya agar diperdengarkan ke Siti tiap hari. Walau dia sendiri tidak lancar membaca al-Qur`an, tapi ayah Siti ingin sekali anaknya mengerti isi al-Qur`an, syukur-syukur jika bisa menjadi penghafal dan ahli tafsirnya. Beberapa bulan setelah itu, ayah Siti syahid saat mengusir kumpeni asal Amerika itu.
Untuk memenuhi cita-cita ayahnya, Bu Apik menyarankan Bu Gede agar Siti belajar al-Qur`an di Pesantren Cinta al-Qur`an PCA saja. Letaknya di Jembar Uripe, kampung sebelah. Disamping guru-gurunya penuh dedikasi, di PCA tidak perlu bayar biaya pendidikan. Untuk keperluan hidup, santri-santrinya membawa bahan-bahan dari rumah dan kebun mereka masing-masing tergantung apa yang mereka punya. Yang punya sawah bawa beras. Yang rumahnya di pinggir sungai bawa kangkung air. Yang ternak ayam dan bebek membawa telur. Dan Siti membawa kelinci. Siti dan ibunya beternak kelinci. Mereka mengambil sisa-sisa sayur di pasar kecamatan dekat rumahnya untuk makanan kelincinya. Tiap Jumat pagi Siti membawa lima kelinci hidup peliharaannya untuk dipotong dan disate. Ba’da Shalat Jumat sate kelinci disantap ramai-ramai para santri.
Dan itu sudah berlangsung selama enam tahun sejak Siti masuk ke Pesantren pada usia tujuh tahun. Sejak ayahnya syahid setiap hari Siti yang masih batita dua tahun itu mendengarkan al-Qur`an melalui CD MP3 Murattal pemberian ayahnya. Sambil bermain boneka buatan ibunya, Siti mendengarkan setiap surat berulang-ulang minimal sembilan kali. Tanpa sadar Siti kecil hafal apa yang didengarkannya walau pelafalannya masih ada yang kurang tepat. Empat tahun hal itu berlangsung setiap hari dan sudah ratusan kali gelombang audio 114 surat al-Qur`an masuk ke dalam telinga Siti kecil dan terekam kuat di otaknya. Siti pun sudah hafal 30 Juz al-Qur`an walau belum pernah membaca mushhafnya sekali pun. Ketika umur tujuh tahun ibunya memberikan mushhaf al-Quran pemberian ayah Siti dan memasukkan Siti ke PSA dengan harapan hafalan Siti ditepatkan. Mulailah Siti belajar membaca mushhaf al-Qur`an dengan tajwid yang benar. Menginajak usia sembilan tahun Siti mulai belajar Tafsir al-Qur`an. Satu set kitab Tafsir pemberian ayahnya sangat membantunya memahami isi al-Qur`an.
Kini Siti sudah menjadi remaja tiga belas tahun. Dia dinyatakan lulus oleh Guru Tajwid, Guru Tahfizh, dan Guru Tafsir di PCA dan diberi ijazah (ijab sah) boleh mengajarkan ketiga ilmu tadi. Dan lima kelinci kembali jadi santapan utama syukuran kelulusannya.
* **
Ibu-ibu sudah berkumpul, termasuk Bu Apik sang pemilik kontrakan. Bocah-bocah dibawa serta ibu mereka agar ikut mendengarkan kisah sukses Sang Penghafal al-Qur`an dari kampung Kaliadem tersebut.
Bu Gede mulai bercerita tentang wasiat berharga dari suaminya hingga menitipkan Siti belajar al-Qur`an di PCA. Siti pun melanjutkan dengan kisah-kisah kesulitan dan kemudahan yang ia alami selama belajar al-Qur`an. Dirinya juga menyampaikan terima kasih dan memanjatkan doa tulus kepada Allah untuk ibunya tercinta dan PCA yang telah mendidiknya. Sampai pada suatu pertanyaan yang membuatnya terdiam. Pertanyaan yang selama ini ia pendam dan tidak berani ia tanyakan ke para gurunya karena sungkan, yaitu siapa yang membangun PCA dan siapa yang memberi honor untuk para guru di PCA.
Bu Apik yang termasuk sesepuh di Kampung Kaliadem pun akhirnya angkat bicara. Dia menceritakan bahwa yang membangun PCA adalah Haji Kroso Mampangate. Haji Kroso pula yang memberi honor kepada para guru di PCA. Para ibu yang sudah tua serempak mengangguk-anggukkan kepalanya tanda menyetujui. Sedang para ibu yang masih muda terlihat ingin tahu karena mereka juga baru pertama kali mendengar nama Haji Kroso Mampangate.
Bu Apik melanjutkan ceritanya bahwa lima belas tahun yang lalu tiga bulan sebelum Pak Kroso berangkat haji, ia mendengarkan kisah Waqaf Umar bin Khaththab dari seorang ulama saat dia ikut pengajian di Masjid Agung. Ulama yang bernama Ustadz Nyoto Ngelmune tersebut menceritakan bagaimana tanah Umar di Khaibar diwaqafkan, ditahan pokok tanahnya dan disedekahkan manfaatnya untuk faqir miskin, anak yatim, kerabat, para tamu, teman-teman yang tidak kaya, jihad fi sabilillah, dan yang mengurus tanah Umar di Khaibar. Ustadz Nyoto menambahkan bahwa waqaflah yang dimaksud dengan shadaqah jariyah, sedekah yang pahalanya terus mengalir untuk pemiliknya walau pemiliknya meninggal dunia. Pahalanya bisa mengalir bertahun-tahun bahkan bisa beratus tahun selama dari benda yang diwaqafkan tersebut tetap bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Wejangan itulah yang mendorong Pak Kroso segera mendirikan sebuah bangunan di kampung sebelah. Kita semua tidak tahu untuk apa Pak Kroso yang mau berangkat haji itu membuat bangunan yang mirip pesantren, ada ruang belajarnya, ada pondokan untuk santri dan gurunya. Kami hanya bisa menduga-duga. Karena setiap kali ditanya, Pak Kroso hanya bilang buat simpanannya. Sebenarnya kami kaget, karena kami yakin Pak Kroso tidak akan punya istri yang disimpan-simpan. Pak Kroso sudah punya istri tiga orang. Semuanya diberi rumah sendiri-sendiri. Pak Kroso juga punya rumah lain lagi yang dijadikannya sebagai kantor perkebunannya.
Bu Apik tambah bersemangat bercerita. ”Kami baru tahu dua hari menjelang keberangkatan Pak Kroso naik haji. Dia mengumumkan bahwa dia mendirikan bangunan mirip pesantren itu memang untuk dijadikan Pesantren Cinta Al-Qur`an yang ia jadikan waqaf buat simpanan pahala sedekah dirinya, baik ketika ia masih hidup maupun ketika ia nanti meninggal dunia. Jadi bukan untuk istri simpanan,” kisah Bu Apik. Terlihat nenek-nenek yang ikut hadir terkekeh-kekeh. ”Dan untuk membiayai guru-guru dan sarana pesantren, Pak Kroso mewaqafkan kebun cengkeh dan kebun jahenya yang di Kaliputih. Manfaat waqaf itulah yang kita rasakan sampai sekarang,” Jelas pemilik kontrakan dua puluh pintu itu.
Tak terasa air mata Siti berlinang. Begitu pula para ibu dan anak-anak yang mulai mengerti pembicaraan. Tanpa sadar Siti menanyakan dimana keberadaan Pak Kroso sekarang karena ia belum pernah sekali pun bertemu. Bu Apik menyampaikan bahwa Pak Kroso sudah meninggal lima tahun setelah didirikan pesantren tersebut. Para hadirin yang masih muda terperanjat, dan segera terucap untaian doa untuk Pak Kroso. Dan paling lama memanjatkan doa adalah Siti.[]
Subscribe to:
Posts (Atom)